Share

Cermati AUKUS, Indonesia Minta Australia Konsisten Pada Non Proliferasi Nuklir

Rahman Asmardika, Okezone · Rabu 15 Maret 2023 10:55 WIB
https: img.vklogger.com content 2023 03 15 18 2781382 cermati-aukus-indonesia-minta-australia-konsisten-pada-non-proliferasi-nuklir-jMqUBKsFqY.jpg Kapal selam nuklir Kelas Virginia, USS Dakota. (Foto: US Navy/Reuters)

JAKARTA - Indonesia menyatakan telah mencermati kerja sama kemitraan keamanan AUKUS, dan meminta Australia tetap konsisten memenuhi kewajibannya sesuai rezim non proliferasi senjata nuklir.

Selain itu, Australia juga diharapkan memenuhi Tindakan Pengamanan sesuai Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) yang efektif, transparan, dan tidak diskriminatif, demikian dilansir dari ANTARA.

“Upaya menjaga stabilitas dan perdamaian kawasan menjadi tanggung jawab semua negara. Penting bagi semua negara untuk menjadi bagian dari upaya tersebut,” kata Kementerian Luar Negeri RI melalui Twitter, menyusul pengumuman kemitraan AUKUS pada Selasa (14/3/2023).

Australia, Inggris, dan Amerika Serikat (AS) mengumumkan pakta keamanan trilateral AUKUS, yang akan memfasilitasi pembangunan kapal selam bertenaga nuklir untuk Australia, di tengah kekhawatiran tentang ambisi China di Indo-Pasifik.

Di bawah kemitraan itu, Australia akan membeli sedikitnya tiga kapal selam tenaga nuklir yang dipersenjatai secara konvensional (SSNs).

Ketiga negara tersebut juga akan bekerja sama membangun kapal selam canggih baru, menurut keterangan ketiga negara pada Senin (13/3/2023).

Kapal selam bertenaga nuklir lain yang disebut SSN-AUKUS akan dibangun bersama ketiga negara yang mereka sebut sebagai “inisiatif utama pertama”.

Follow Berita Okezone di Google News

Kapal itu akan "mengambil desain generasi mendatang Inggris yang menggabungkan teknologi dari ketiga negara, termasuk teknologi kapal selam AS yang canggih," kata para pemimpin negara pihak AUKUS.

Platform kapal selam itu akan menjadi kapal selam tempur generasi baru untuk Inggris dan Australia, dan pembuatannya akan dimulai sebelum akhir dekade ini.

Inggris berencana mengirimkan SSN-AUKUS pertamanya pada akhir 2030-an sementara Australia akan melakukannya pada awal 2040-an.

“AUKUS menunjukkan komitmen bersama kami menuju Indo-Pasifik bebas dan terbuka serta sistem internasional yang menghormati aturan hukum, kedaulatan, hak asasi manusia, dan penyelesaian sengketa secara damai,” kata Gedung Putih.

Gedung Putih mengatakan bahwa mitra AUKUS yang mengoperasikan kapal selam bertenaga nuklir itu akan diberikan kemampuan bawah laut yang berkontribusi pada kestabilan, perdamaian dan kemakmuran di Indo-Pasifik dan seluruh dunia.

1
2
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis vklogger.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini