WASHINGTON - Sebuah drone pengintai militer MQ-9 Amerika Serikat (AS) jatuh ke Laut Hitam pada Selasa, (14/3/2023) dalam insiden yang melibatkan jet tempur Rusia. Insiden ini meningkatkan ketegangan antara Moskow dan Washington di tengah konflik yang semakin memanas di Ukraina.
Berikut beberapa fakta terkait insiden ini:
1. Dicegat dua jet tempur Su-27
Departemen Pertahanan AS atau Pentagon mengatakan bahwa insiden itu terjadi pada Selasa saat pengintai MQ-9 melakukan operasi rutin di wilayah udara internasional di Laut Hitam. Drone itu dicegat oleh dua jet tempur Su-27 Rusia, yang menurut Pentagon dilakukan secara sembrono.
2. Terjadi di dekat Krimea
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa drone tersebut terdeteksi di atas Laut Hitam dekat semenanjung Krimea, yang dianeksasi Moskow dari Ukraina pada 2014. Dalam pembicaraan dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin pasca insiden tersebut, Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyebut bahwa Moskow melihat penerbangan drone di dekat Krimea itu sebagai tindakan provokatif dari AS.
3. Drone jatuh setelah ditabrak
Pihak AS menyebut bahwa drone tersebut jatuh ke laut setelah ditabrak oleh salah satu jet tempur Rusia. Pentagon mengatakan bahwa jet tempur Rusia mengganggu pesawat tak berawak mereka dengan membuang bahan bakarnya ke drone MQ-9 itu untuk mencoba membutakan atau merusaknya - dan terbang di depannya dengan manuver yang tidak aman.
Moskow membantah keterangan Washington itu, mengatakan bahwa jet tempurnya tidak membuat kontak dengan drone AS, dan mengatakan pesawat tak berawak itu jatuh ke laut setelah melakukan manuver tajam.
“Jet tempur Rusia tidak menggunakan senjata mereka, tidak melakukan kontak dengan UAV, dan kembali dengan selamat ke lapangan udara asal mereka,” kata kementerian pertahanan Rusia dalam pernyataannya.
Follow Berita Okezone di Google News